Harga Minyak Tergelincir 3 Persen usai Kasus Covid-19 di Dunia Melonjak


 Harga minyak di hari Selasa turun lebih dari 3 %, walau ditutup dari level paling rendah hari itu, ditengah-tengah kecemasan mengenai potensial keinginan bahan bakar sebab Eropa serta Amerika Serikat bergelut dengan kenaikan infeksi virus corona baru.

Kehebatan Sisik Kaki Burmese Fighter

Investor saham serta komoditas masih waspada mendekati diskusi presiden AS pertama di antara Demokrat Joe Biden serta Donald Trump dari Partai Republik pada Selasa malam.


Pasar energi menanti penyempurnaan mingguan pada stock minyak mentah AS dari American Petroleum Institute (API) di hari Selasa serta Administrasi Info Energi (EIA) di hari Rabu.


Analis yang disurvei oleh Reuters memprediksi stok minyak mentah AS bertambah 1,6 juta barel minggu kemarin.


Diambil dari CNBC, Rabu (30/9/2020), di hari ke-2 sampai paling akhir untuk bulan depan, kontrak berjangka Brent untuk pengiriman November turun USD 1,60, atau 3,8 % jadi USD 40,83 per barel, sedang kontrak Brent yang bertambah aktif untuk Desember turun 3,6 % jadi USD 41,33.


Minyak mentah West Texas Intermediate turun USD 1,31, atau 3,2 %, jadi USD 39,29 per barel.


Lebih satu juta orang di penjuru dunia sudah wafat sebab COVID-19, menurut perhitungan Reuters, tonggak muram dalam epidemi yang sudah merusak ekonomi global serta keinginan bahan bakar.


Kota New York akan kenakan denda pada beberapa orang yang menampik menggunakan penutup muka sebab tingkat tes positif virus corona naik di atas 3 % untuk kali pertamanya dalam beberapa waktu, kata Walikota Bill de Blasio di hari Selasa.


"Lanscape COVID yang berubah ialah efek pengurangan besar untuk harga minyak mentah," kata Craig Erlam, analis senior di OANDA.


Kepala rumah perdagangan paling besar di dunia memprediksi pemulihan keinginan minyak serta harga datar dalam beberapa waktu kedepan serta bahkan bisa saja beberapa tahun kedepan.


Benturan di antara Armenia serta Azerbaijan atas daerah Nagorno-Karabakh membuat pasar resah. Bila perselisihan menghangat, dapat memengaruhi export migas dari Azerbaijan.


Di Libya, disamping itu, kebun minyak Sarir sudah mengawali lagi produksinya, kepala perusahaan yang menjalankannya menjelaskan di hari Selasa, sesudah pasukan timur mengambil blokade delapan bulan pada sarana energi.


Untuk kali pertamanya dalam riwayat harga minyak dunia sentuh angka minus. Ini berlangsung sebab suplai yang banyak tetapi sedikit negara yang beli minyak dengan cara fisik.


Postingan populer dari blog ini

The US intelligence community also estimates the number of deaths from the hospital at the “low end of the 100-to-300

taken in coming from the lichen they survive on might eliminate all of them

Lockdown in Sydney does not imply remaining secured. It is Covid-safer to become outdoors